Martha Christina Tiahahu adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Maluku yang terkenal dengan sosoknya yang memiliki rambut terurai panjang berikat kepala sehelai kain merah. Martha merupakan putri semata wayang Kapiten Paulus Tiahahu yang merupakan orang terpandang di Nusa Laut, Maluku.

Pada tahun 1817, Martha bersama ayahnya memimpin rakyat Maluku untuk melawan penjajah. Sebagai perempuan yang baru berusia 17 tahun, Martha memiliki semangat kepemimpinan yang sangat besar terutama saat ia memimpin kaum perempuan Nusa Laut untuk mendampingi kaum laki-laki di medan pertempuran melawan Belanda di Pulau Saparua tepatnya di desa Ouw, Ullath. Pertempuran tersebut berhasil memukul mundur pihak penjajah untuk sementara dan bahkan menewaskan seorang pimpinan Belanda.

Akan tetapi, perjuangan Martha untuk ikut berperang bukanlah tanpa halangan, setelah berkali-kali mendapat larangan dari sang ayah, Martha membuktikan bahwa dirinya memiliki semangat membela rakyat dan tanah air yang tinggi. Martha bahkan tidak hanya menolong memikul senjata ayahnya, ia juga mengadakan tarian perang serta memperlihatkan kecakapan, keberanian, dan kewibaannya.

Perjuangan Martha Christina Tiahahu mungkin harus berakhir pada saat umurnya 18 tahun yaitu saat ia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Laut Banda saat sedang berlayar ke tempat pengasingan. Namun, inspirasinya yang menunjukkan semangat pantang menyerah dan membela tanah air bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin dan usia.

Martha Christina Tiahahu memperlihatkan kepada dunia bahwa siapapun memiliki cara dan kekuatan istimewa untuk membuat sebuah pergerakan demi membela hal yang dicintainya. Jika Martha bisa melakukannya, kamu pun bisa terlepas apapun peran yang kamu ambil karena menjadi wanita bukan masalah untuk membuat sebuah pergerakan. Ingat selalu bahwa kamu istimewa, karena kekuatan berasal dari hati bukan hanya berasal dari fisik.